Selasa, 25 Oktober 2016

Bagaimana Sukses Praktikum Lapangan PSEP

 Saat tulisan ini dibuat pada bulan Oktober 2016 aku kini bertugas sebagai asisten pembimbing. Yah,  tiba-tiba aku mengingat  peristiwa nostalgia yang bahagia dikala mengikuti praktikum lapangan PSEP ( Pengkajian Sosial Ekonomi Pertanian) pada tahun 2015 yang lalu.  Ceritanya begini, tahun 2015 disaat semester lima perkuliahan di fakultasku, ada praktikum yang mengkaji kondisi usahatani disuatu desa. Aku dan temanku satu jurusan mendapat tugas untuk mengkaji kondisi usahatani di salah satu dusun di kabupaten Gunungkidul. Praktikum lapangan ini berlangsung selam lima hari, dimulai hari jumat, sabtu, minggu, sening, hingga selasa. Ditempat aku tinggal kondisinya berbeda dengan lingkungan sekitar kampus, karena memang kami ditugaskan untuk tinggal menginap dirumah seorang warga. Intinya, saya dan temanku melewati lima hari itu dengan tugas pokok mengumpulkan sejumlah data, weih saat itu kuesioner yang saya bawa hingga 20 lembar. Dalam hati ini berkata , berapa lama selesainya ini untuk daftar pertanyaan kuesioner sebanyak ini? pertanyaan itupun terjawab pada hari-hari dimana saya mengambil data itu nanti saat dilapangan. waktu keberangkatan telah tiba, setelah asistensi dikelas selesai. Ibarat amunisi, alat, tameng, helm, dan muka mental baja sudah dipasang.
Pada hari jumat, yaitu hari pertama berkumpullah dihalaman pada pagi hari. Ada pengarahan terlebih dulu, yang kemudian pengecakan perlengkapan. Nah , dalam hal ini ketika belum diterjunkan ke lapangan maka terlebih dulu dicek kuesioner, peralatan kerja (laptop, buku, alat tulis, alat komunikasi, kamera,dll), obat pribadi khusus, catatan khusus, kuitansi biaya hidup, uang cadangan. ketika semua sudah lengkap kini giliran masuk kedalam bus, he he he karena perjalanan panjang maka pilihlah posisi duduk yang nyaman. Biasanya aku menghindari tempat duduk yang tepat diatas ban mobil, mengapa? karena jika tepat diatas ban mobil maka ketiga ada jalan bergelombang maka perut bisa berasa terkocak -kocak, tidak nyaman. Duduk selama berjam-jam perjalanan tentunya membuat tubuh capek, makanya sebelumnya saya membawa minum yang dapat menganti cairan tubuh ini agar bisa eksistensi.
Pemberhentian pertama , kami rombongan berhenti di Kantor Pejabat wilayah, ditempat itu dilakukan kegiatan seremonial penerimaan mahasiswa. Disaat inilah diperkenalkan profil wilayah tersebut. Hal ini penting untuk dicatat hal-hal yang unik , karena  dapat membantu dalam pengerjaan laporan akhir PSEP. setelah selesai pembekalan, kemudian dilanjutkan kepada lokasi pemberhentian kedua juga masih di kantor desa. setibanya di kantor desa , langsung disambut oleh pejabat desa dan diberi pengarahan sedikit, sembari meminta data profil desa/ monografi desa. Beberapa menit kemudian, jemputan kami datang dari kepala dusun tempat aku tinggal sementara.
bertemu pertamakali dengan Bapak Dukuh, maka adat istiadat orang jawa biasanya kula nuwun terlebih dahulu. setelah sampai pondokan , yang kebetulan dirumah Bapak Dukuh, saya dan teman saya langsung disambut oleh keluarga dan tetangga sebelah. hampir satu hari di jumat itu siang sampai sore kami gunakan untuk pendekatan dengan Bapak-Ibu Dukuh. Tidak lupa juga meminta data dusun, data warga yang akan digunakan sebagai sampel petani. kami juga langsung memberikan kejujuran biaya hidup untuk 5 hari, seperti asisten yang sudah memberitahu kami sebelumnya. yap, dihari pertama untuk adaptasi, menyerahkan uang biaya hidup sekaligus tanda tangan kuitansi, mendapat kerangka(list nama) sampel. Ok , dari lis nama kemudian menggunakan metode simple random sampling dilakukan undian. Kami menggunakan angka dari nomor 1 hingga terakhir ditulis dilembar kertas. Adapun setiap nomor mewakili petani tertentu. Misalkan nomor 1 untuk petani A, nomor 2 untuk petani B, dst. Kemudian kami mengacak nomor itu yang lalu kami ambil 15 lis nama.. Nah jadilah ini mendapat nama petani itu. Kini selanjutnya mengetahui lokasi rumah petani itu. Saya tanyakan lokasi ini kepada pak Dukuh, misalkan untuk Bapak Amir ada di RT mana? arah dari rumah Pak dukuh kemana? Kira-kira apakah jam segini ada dirumah beliau? Apa ada nomor kontak dulu?
dst... Hari pertama target satu petani dulu,  Teknik pertama adalah Tes Kuesioner. he he he.. Petani pertama ditanyai full dari halaman satu hingga terakhir kuesioner dan wow butuh waktu 3 jam. Tidak apalah pertama kali ini sebagai pembelajar, bisa ditarik hikmah dari sini. Belajar untuk membuat strategi, strategi ini agar lebih efektif dan efisien dalam mengambil data. Dapatkan kunci dari petani pertama. Petani pertama  ini wawancarai dulu tokoh pertanian didusun itu yaitu Pak Ketua Kelompok Tani. Pak Ketua sebagai seorang opinion leader, key person memiliki segudang wawasan yang dapat membantu kita dalam mengerjakan laporan ini. Ya... manfaatkan sebaiknya untuk mengorek informasi sebanyak -banyaknya. ok ... Dalam pengujian kuesioner ini bisa kita ambil hikamah : menjadi tahu gari besar pertanyaan kuesioner, sehingga bisa mempercepat kerja menjadi 2x karena hafal pertanyaannya, Beberapa pertanyaan umum sudah bisa diprediksi, bahkan jawaban pertanyaan dari petani lain bisa diprediksi.  Setelah garis besar jawaban kita tahu, maka kini lanjut ke petani yang lain.
Hari kedua sabtu, kini mulai cari petani sebanyaknya... nah loh dalam satu hari ini total mendapat 4 petani. wow... lebih banyak dari hari pertama ya.. ya.. belajar dari responden pertama. lalu dihari ketiga bisa mendapat 5 reponden di satu hari full itu.. em peningkatan.. Selanjutnya dihari ke empat bisa mendapat 5 reponden. oke akhirnya. dihari senin semu reponden bisa didapatkan. Kini dihari ke lima pagi kami mengecek kuesioner, bagiannya dilengkapi. Data-data monografi desa-dusun juga dlengkapi, masalah khusus tanya Pak Dukuh. fix.. hari  kelima ini kami menuju pulang ke Jogja.
Sebelum itu pamitan dulu dengan Bapak-Ibu dan warga satu dukuh. Kembali ke Jogja  semua bahagia, syukur bisa berakhir bahagia.

0 komentar:

Posting Komentar